Journey Indonesia – Papua, bagian timur Indonesia, memiliki budaya yang unik dan kaya. Keunikan ini termasuk arsitektur bangunan rumah yang dijuluki rumah adat Papua. Dalam artikel ini, kita akan membahas 9 jenis rumah adat Papua, berikut fungsi, filosofi, dan keunikannya.

1. Rumah Honai

rumah adat papua Honoi | Journey Indonesia

Rumah honai adalah rumah adat suku Dani yang terletak di pegunungan bagian tengah Papua. Rumah ini memiliki bentuk unik, berbentuk seperti kerucut dengan atap rumah honai yang terbuat dari rumput atau jerami. Atap ini berfungsi untuk melindungi penghuni dari air hujan dan menjaga rumah tetap hangat. Ukuran rumah honai biasanya berkisar antara 5 hingga 6 meter.

Pada umumnya, rumah honai dibagi menjadi dua bagian. Bagian kiri untuk tempat tinggal laki-laki dewasa dan anak laki-laki, sedangkan bagian kanan dari rumah honai biasa digunakan oleh wanita dan anak-anak. Bila anak laki-laki dewasa, mereka biasanya pindah ke rumah honai bagian laki-laki.

2. Rumah Ebei

Rumah Ebei | Journey Indonesia

Rumah ebei adalah rumah tradisional suku Tobati-Enggros yang ada di Jayapura. Rumah ini memiliki bentuk yang sama dengan rumah honai namun berbeda dalam hal fungsi. Rumah ebei digunakan sebagai rumah bujang atau tempat tinggal bagi laki-laki dewasa yang belum menikah. Dalam rumah ini, mereka belajar tentang kehidupan dewasa dan keterampilan yang diperlukan untuk membangun rumah dan keluarga.

3. Rumah Kariwari

Rumah Kariwari Papua | Journey Indonesia

Kariwari merupakan rumah adat suku Biak Numfor di pantai utara Papua. Bentuk rumah kariwari unik, berbentuk segi delapan dan memiliki rumah panggung dengan lantai rumah yang tinggi. Fungsi utama rumah ini adalah untuk pertemuan adat untuk membicarakan berbagai masalah dan upacara adat. Dalam rumah ini, tamu duduk di lantai dan makan jerami bersama tuan rumah.

Also Read  5 Jenis Rumah Adat Kalimantan Timur Beserta Ciri Khas dan Keunikannya

4. Rumah Pohon

Rumah Pohon Papua | Journey Indonesia

Rumah pohon adalah rumah khas suku Korowai. Suku ini membangun rumah mereka di atas pohon sebagai benteng dari roh jahat dan binatang buas. Rumah ini dibangun setinggi 6 hingga 8 meter dari tanah dan bisa mencapai 30 meter jika berada di area dengan ancaman tinggi. Rumah pohon memiliki bentuk yang sama dengan rumah honai dan ebei, namun berada di atas pohon.

5. Rumah Rumsram

Rumah Rumsram | Journey Indonesia

Rumsram merupakan rumah adat suku Biak di pantai utara Papua. Bentuk rumah rumsram adalah rumah panggung dengan lantai yang tinggi dan atap rumah berbentuk persegi panjang. Fungsi utama rumah ini adalah sebagai tempat tinggal dan juga digunakan untuk upacara adat. Keunikan rumah ini terletak pada pintu masuknya yang rendah, sehingga penghuni harus merunduk saat masuk ke dalam rumah. Hal ini memiliki filosofi bahwa setiap orang harus memiliki rasa rendah hati.

6. Rumah Wamai

Rumah Wamai papua | Journey Indonesia

Rumah Wamai adalah rumah adat suku Tobati-Enggros di Jayapura. Rumah ini memiliki bentuk yang unik, berbentuk seperti perahu terbalik. Rumah Wamai berbentuk persegi panjang dan memiliki atap yang tinggi. Rumah ini memiliki fungsi ganda, yaitu sebagai tempat tinggal dan tempat untuk menyimpan perahu.

7. Rumah Kaki Seribu

Rumah Kaki Seribu Papua | Journey Indonesia

Rumah Kaki Seribu adalah rumah adat suku Dani di pegunungan Papua. Diberi nama “Kaki Seribu” karena bentuk rumah ini memiliki banyak tiang yang menyerupai kaki seribu. Rumah ini dibangun dengan teknik khusus yang menyerupai laba-laba dengan kaki-kakinya. Rumah ini biasanya digunakan untuk upacara adat dan tempat tinggal.

8. Rumah Hunila

Rumah Hunila | Journey Indonesia

Rumah Hunila adalah rumah adat suku Asmat yang terletak di area pantai utara Papua. Rumah ini memiliki bentuk yang unik, yaitu berbentuk persegi panjang dan memiliki tiang-tiang tinggi yang menjulang ke langit. Bentuk atap rumah berbentuk piramida dan terbuat dari daun nipah. Rumah ini biasanya digunakan sebagai tempat tinggal dan tempat pertemuan adat.

Also Read  Rumah Adat Aceh: Fungsi, Filosofi Tiap Bagian Rumah

9. Rumah Ebai

Rumah Ebai | Journey Indonesia

Rumah Ebai adalah rumah adat suku Tobati-Enggros di Jayapura. Bentuk rumah ini sama dengan rumah honai, namun memiliki tingkat yang lebih tinggi. Rumah ini biasanya digunakan untuk upacara adat dan sebagai tempat tinggal bagi laki-laki dewasa.

Kesimpulan

Setiap jenis rumah adat Papua memiliki bentuk, fungsi, dan filosofi yang unik. Dari bentuk rumah rumsram yang berbentuk persegi panjang hingga rumah pohon suku Korowai yang tingginya mencapai 30 meter. Masyarakat Papua menunjukkan kearifan lokal mereka dalam membangun rumah sesuai dengan lingkungan dan kebutuhan mereka.

Keberadaan rumah adat ini juga menjadi bukti keberagaman budaya dan adat istiadat suku di Papua. Mereka menghargai alam dan lingkungan sekitar mereka dengan membangun rumah yang serasi dengan alam. Tidak heran jika rumah adat Papua memiliki keunikan dan keindahan tersendiri yang menjadi bagian tak terpisahkan dari budaya Papua.

Jadi, ketika Anda berkesempatan untuk mengunjungi Papua, jangan lewatkan kesempatan untuk melihat langsung keunikan rumah adat Papua ini. Anda pasti akan terpesona oleh keindahan dan keunikan arsitektur tradisional Papua.

Apa keunikan dari rumah adat Papua?

Keunikan rumah adat Papua terletak pada bentuk, fungsi, dan filosofi. Setiap rumah dibangun sesuai lingkungan dan kebutuhan suku, seperti rumah pohon Korowai yang tinggi dan rumah honai yang hangat.

Author

A traveler since 2010 until now and has explored more than 30 provinces in Indonesia. Happy to share interesting experiences about tourist destinations in Indonesia.

Write A Comment